SELAMAT DATANG

That's My Star

Mengapa ada orang yg sukse & ada yg gagal? Mengapa ada yg bisa menggapai puncak prestasi,& ada yg bertahan dlm 'biasa-biasa saja'? Mengapa ada yg mampu melangkh dgn percaya diri,namun ada pula yg tunduk dlm kerendahdirian?
          APA YANG SALAH?!
    Jangan salahkan Bunda yg mengandung. Jgn salahkn nasib yg tdk berpihak kepada kita. Jgn salahkn shio, zodiak, ataupun weton. & jgn jg pernah menyalahkn Sang Pencipta.
         SEMUA ITU SALAH ANDA!
    Karena sejati.y..Ada bintnag dlm diri Anda. Ia trsembunyi.Ia harus dicari. Diasah cerlangnya, dijelitkan cahayanya. Sehingga puncak kesuksesan, bukan sekedar impian.Semuanya layak dan berhak menjadi bintang. Allah t'lah Menyetting Anda sebagai pribadi yg biasa dgn berbagai keunikn yg Ada miliki. Bagaimana menjadikn keunikn itu sebagai NILAI LEBIH ANDA, inilh tgas Anda!!!!!
   Namun, yg PERTAMA KALI, Anda harus menyadari, ada seekor macan yg sedang tertidur si dlm diri Anda. Ia harus d'bangunkn, sehingga ia sanggup mengaum, dgn auman yg menggetarkn seluruh belantara. Sehingga ia sanggup berlari, mengejar mangsa, mengotrolkn nyali,,,,and oleh karenanya, ia menjadi raja.
Karena setiap pribadi itu sebenarnya luar biasa.
Karena sukses itu memang hak Anda!!





Tari Malulo

Tarian Malulo atau Lulo (dari Bahasa Tolaki: Molulo), merupakan salah satu jenis kesenian tari tradisional dari daerah Sulawesi Tenggara, Indonesia. Di Kendari (Sulawesi Tenggara – Indonesia) terdapat beberapa suku. Suku Tolaki sebagai salah satu suku yang berada di daerah ini memiliki beberapa tarian tradisional , salah satu tarian tradisional yang masih sering dilaksanakan hingga saat ini adalah tarian persahabatan yang disebut tarian Lulo.
Pada zaman dulu, tarian ini dilakukan pada upacara-upacara adat seperti : pernikahan, pesta panen raya dan upacara pelantikan raja, yang diiringi oleh alat musik pukul yaitu gong. Tarian ini dilakukan oleh pria, wanita, remaja, dan anak-anak yang saling berpegangan tangan, menari mengikuti irama gong sambil membentuk sebuah lingkaran. Gong yang digunakan biasanya terdiri dari 2 macam yang berbeda ukuran dan jenis suara. Saat sekarang utamanaya di daerah perkotaan , gong sebagai alat musik pengiring tarian lulo telah digantikan dengan alat musik modern yaitu “Electone”.
Adapun filosofi tarian “lulo” adalah persahabatan, yang biasa ditujukan kepada muda-mudi suku Tolaki sebagai ajang perkenalan, mencari jodoh, dan mempererat tali persaudaraan. Tarian ini dilakukan dengan posisi saling bergandengan tangan dan membentuk sebuah lingkaran. Peserta tarian ini tidak dibatasi oleh usia maupun golongan, siapa saja boleh turut serta dalam tarian lulo, kaya miskin, tua, muda boleh bahkan jika anda bukan suku Tolaki atau dari negara lain bisa bergabung dalam tarian ini, yang penting adalah bisa mengikuti gerakan tarian ini. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah posisi tangan saat bergandengan tangan, untuk pria posisi telapak tangan di bawah menopang tangan wanita. Posisi tangan ini merupakan simbolisasi dari kedudukan, peran, etika pria dan wanita dalam kehidupan.
Yang terpenting dari semua itu adalah arti dari tarian Lulo sendiri, yang mencerminkan bahwa masyarakat Tolaki adalah masyarakat yang cinta damai dan mengutamakan persahabatan dan persatuan dalam menjalani kehidupannya. Seperti filosofi masyarakat Tolaki yang diungkapkan dalam bentuk pepatah samaturu, medulu ronga mepokoaso, yang berarti masyarakat Tolaki dalam menjalani perannya masing-masing selalu bersatu, bekerja sama, saling tolong–menolong dan bantu-membantu.
Tetapi saat ini tarian lulo telah mengalami proses adaptasi terutama dalam hal variasi gerakan dan juga musik yang mengiringinya, jika dahulu masyarakat suku tolaki menggunakan alat musik pukul yang dikenal dengan sebutan “Gong” saat ini telah menggunakan alat musik elektronik yaitu organ tunggal (electone) begitu juga dengan variasi gerakannya, mulai dari lulo dengan gerakan lambat (santai) sampai gerakan yang cepat.


SMA N 1 Lainea

Drs. MUHKTAR TAHIR, M. Pd. adalah Kepala SMAN 1 Lainea yang ke 6 berdasarkan SK. Bupati Konsel. No. 27 tahun 2006, sejak beridirinya sekolah ini pada tahun 1986, beliau lahir di Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe pada tahun 1966. menghabiskan masa kecilnya sampai selesai tingkat SLTA di SMA PGRI Kendari Jurusan IPA dan melanjutkan pendidikan di Universitas Haluoleo jurusan bahasa Inggris yang membawanya menjadi seorang sarjana Pendidikan Bahasa Inggris dan Pada tahun 2003 melanjutkan pendidikan program pasca sarjana jurusan Manajemen Pendidikan diselesaikan pada tahun 2005 di universitas Negeri Makassar.
Drs. Muhktar Tahir, M.Pd yang beristrikan ibu Suwanti, mengawali karir di dunia pendidikan sejak tahun 1994 sebagai guru mata pelaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Lainea. SMP Negeri 3 Konda adalah sekolah yang pernah dipimpinnya sebelum menjadi Kepala SMA Negeri 1 Lainea. Obsesinya sangat kuat untuk menjadikan SMA Negeri 1 Lainea menjadi Sekolah Standard Nasional (SSN). Dengan dibukanya kelas rintisan Sekolah Standard Nasional pada tahun 2008 yang disertai dengan program peningkatan mutu SDM merupakan langkah awal yang disambut positif oleh semua kalangan masyarakat. tiada hari tanpa belajar dan tiada waktu tanpa berpestasi adalah motto yang terus diembannya dalam membangun SMAN 1 Lainea. Mengikutsertakan guru dan staff tata usaha dalam berbagai diklat baik di tingkat kabupaten, propinsi maupun tingkat nasional sebagai prioritas program dalam meningkatkan mutu pendidikan.
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kim Jeffrey Kurniawan, adik Jennifer Bachdim mengakui kehamilan sang kakak. Menurutnya, kehamilan istri Irfan Bachdim itu sudah memasuki usia empat bulan karena Kim melihat perut sang kakak sudah mulai membuncit.
Namun saat ditemui ketika mengikuti latihan Persema, Kim mengaku tidak tahu banyak soal perkembangan kehamilan kakak kandungnya tersebut. Ia pun mengaku tidak bisa memperkirakan kapan Jennifer akan melahirkan.
Menurut pengamatannya, perut Jennifer sudah mulai membuncit. "Saya tidak tahu kapan akan melahirkan. Kalau dua bulan lagi melahirkan, saya kira tidak mungkin, mungkin usia kehamilannya baru empat bulan," ucap Kim.
Menurut Kim, selama ini dirinya memang jarang berkomunikasi dengan Jennifer maupun Irfan.
Bahkan, selama Jennifer mengandung, ia tidak pernah memegang perut kakaknya untuk merasakan "tendangan" calon keponakannya itu.
"Kalau soal itu, saya tidak pernah melakukannya. Saya hanya tahu kalau perutnya sudah mulai membesar," tambahnya sambil tertawa.
Irfan Bachdim dan Jennifer menikah di Jerman 8 Juli 2011 lalu, meski sempat mendapat tantangan dari pihak keluarga Irfan di Indonesia, namun kedua sejoli ini tetap melangsungkan pernikahan.

SEJARAH SUKU TOLAKI

 (To’olaki, Lolaki, Lalaki, Laki, Kolaka, “Noie”, “Noihe”, “Nehina”, “Nohina”, “Nahina”, “Akido”) 281,000, termasuk 230,000 Konawe, 50,000 Mekongga, 650 Asera, lebih sedikit dari 100 Wiwirano, 200 Laiwui (1991 D. Mead SIL). Sulawesi Tenggara, Kendari dan Kolaka. Mekongga di Pegunungan Mekongga di pinggiran barat dekat Soroako. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Sulawesi Tengah, tengah Barat, Bungku-Mori-Tolaki, Tolaki. Dialek: Wiwirano, Asera, Konawe (Kendari), Mekongga (Bingkokak), Norio, Konio, Tamboki (Tambbuoki), Laiwui (Kioki). Wiwirano memiliki 88% kemiripan bahasa dengan Asera, 84% dengan Konawe, 85% dengan Mekongga, 81% dengan Laiwui, 78% dengan Waru, 70% dengan Rahambuu dan Kodeoha, 54% dengan Mori dan Bungku. Mekongga memiliki 86% kemiripan dengan Konawe, 80% dengan Laiwui. Tes kejelasan dibutuhkan dengan dialek yang tersusun diatas, Mekongga, dan Waru. Nama-nama negatif tidak lagi dipergunakan. Wiwirano hanya dituturkan oleh para tetua. Kamus. Tatabahasa.
Tolaki merupakan salah satu kelompok etnis mayoritas di Sulawesi bagian selatan. Bahasa mereka disebut Bahasa Tolaki, dan masyarakatnya juga dikenal dengan nama itu. Mereka tidak menjadi bingung dengan Lolak di Sulawesi bagian utara.
Tolaki terdiri atas beberapa sub-kelompok, termasuk Bingkokak. Sedikit saja yang diketahui tentang gaya hidup dan budaya mereka, tetapi diduga bahwa cara hidup mereka sangat mirip dengan etnis tetangga mereka, Pancana dan Maronene.
Sulawesi merupakan sebuah pulau dengan panjang garis pantai sekitar 3.500 mil, terdiri atas empat semenanjung utama yang terpisahkan oleh teluk dalam, dengan dua semenanjung mengarah ke selatan dan dua lainnya ke utara. Di bagian selatan pulau ini terdapat salah satu gunung tertinggi, yaitu Gunung Lompobatang, sebuah gunung api pasif yang mencapai ketinggian 9.419 kaki. Meskipun beriklim tropis, daerah ini dipengaruhi oleh ketinggian dan kedekatan dengan laut.
Bagi orang Tolaki, padi-padian yang tumbuh di ladang menjadi makanan pokok, tetapi mereka juga menanam ubi jalar, tebu, aneka macam sayuran, tembakau, dan kopi. Rumah mereka yang umumnya berbentuk rumah panggung tersebar diantara lahan-lahan yang telah dibuka. Rumah-rumah tersebut umumnya terbuat dari daun nipa yang dianyam dan memiliki atap yang tinggi.
Perbedaan kelas sosial, dengan bangsawan atas, bangsawan bawah serta masayarakat biasa, masih dipegang teguh oleh kebanyakan komunitas di Sulawesi. Tiap kelas sosial biasanya memiliki cara bersikap mereka sendiri, diantara berbagai macam budaya dan tradisi. Wilayah dibagi menjadi desa, dan hak pemanfaatan lahan diatur oleh lembaga desa. Akan tetapi, lembaga tersebut pada akhirnya memegang kepemilikan atas lahan.
Tradisi perkawinan etnis Tolaki mensyaratkan pembayaran kepada keluarga Si gadis pada saat pertunangan dan perkawinan. Nilai mahar tergantung pada tingkatan sosial dari Si pemuda. Sebelum perkawinan, pemuda tersebut harus melayani dan menjalani masa percobaan dengan calon mertuanya, dan persyaratan ini memperkuat tingkatan pertunangan yang lebih tinggi. Dahulu, para budak dan turunan mereka tidak diperbolehkan kawin satu sama lain, meskipun mereka bisa hidup bersama. Juga, perempuan bangsawan tidak boleh menikah dengan orang jelata. Poligami (memiliki istri lebih dari satu) umum terjadi antar bangsawan, tetapi sekarang tidak lagi dilakukan.
Islam merupakan agama dominan di Indonesia saat ini dan dijalankan bagi kebanyakan penduduknya. Hindu, tersebar luas di nusantara sebelum abat keempat, dan sekarang hanya tinggal dijalankan oleh sejumlah kecil penduduk, terutama di Pulau Bali. Sekitar 13% dari total penduduk Indonesia beragama Kristen, utamanya Protestan, dan banyak etnis China memeluk agama Buddhist-Taoist. Animisme (kepercayaan akan benda-benda non-manusia memiliki roh) dianut oleh suku-suku yang tinggal di daerah terpencil.
Islam telah dominan sejak tahun 1600-an, dan etnis Tolaki pada prakteknya merupakan Muslim Sunni . Akan tetapi, kepercayan tradisonal masih amat penting, terutama kepercayaan akan roh jahat. Hanya sekitar 1% masyarakat Tolaki beragama Kristen

Statistik

Berikan nilai mu!!!